Postingan

Daerah Istimewa JogjaGaza

 Allahu Akbar.... Allahu Akbar... Allahu Akbar... Hasyim mendengar teriakan takbir dan dentuman bersamaan. Dia yang sedang menunggu waktu ashar sembari mengulang hafalan Al Quran sontak terkaget. Tak peduli dengan apapun ia berlari bahkan tanpa alas kaki. Hasyim berlari dari Masjid Al Fatih menuju rumahnya yang ada di apartemen lantai 10. Ternyata gedung tepat sebelah apartemennya sudah hancur hanya menyisakan sepertiga bagian paling bawah. Itulah hasil dari kebiadaban israel. Hasyim berdiri mematung sembari tak berhenti membaca istighfar dan meneteskan air mata. **** Teeeeeeeeeet... Bel istirahat berbunyi... Nuansa bahagiapun merebak keseluruh sekolah, semua siswa SMA 3 Dumai berhamburan keluar dari kelas dan mencari kantin terdekat. Nampak segerombolan anak kelas 10 yang masih bau-bau SMP dan sok tau itu sedang bercanda dengan nada bicara yang agak alay menurut kakak kelas mereka. (hahaha) Syima, siswi tomboi dan super aktif, dia berlari menghampiri gerombolan itu. "Coy, tau dak

Terimakasih Hatiku

 Haii Hatikuu Semoga kau membaca tulisanku ini dengan baik.. ini adalah ucapan terimakasihku untuk kamu.. Terimakasih kamu sudah bisa melewati banyak hal yang saat kupikir akupun tak mampu  melewatinya. Terimakasih kamu sudah bisa merelakan apa yang tidak seharusnya kamu miliki.. Bahkan kamu tetap tenang meski aku mampu mendengar degupmu saat dia yang menawanmu terlihat seperti memilih yang lain.. Terimakasih hati,, kamu mampu menepis rasa iri , rasa dengki dan menahan segenap emosi.. Terimakasih hati,, kamu begitu peduli,, mamerintahkan aku untuk ringan dalam membantu dan melindungi. Meskipun akupun kadang ingin menegurmu yang begitu mudah cemburu akan sesuatu.. Mudah meluap saat ada tekanan.. Dan merasa kecil saat ada yang lebih hebat bukankah seharusnya kamu menjadi terpicu untuk lebih baik.. kenapa kadang kamu memilih untuk mengalah dan berhenti? Tapi tetap saja,, kamu begitu kuat.. saat kamu lelah,, kamu hanya mencari Nya,, bukan yg lain.. satu hal itu yang begitu ku syukuri.. Ter

Hai 2021

Teruntuk orang-orang keren disekitarku... Haii,, kalian yang membaca ini adalah orang pilihan.. Kalian sudah melalui 2020 dengan baik, meski kadang juga terseok.. Sekarang 2021. kita berharap kehidupan yang lebih baik.. Tapi.... Belum ada 3 pekan masuk 2021 kita sudah disambut dengan banyak bencana.. Pesawat jatuh, erupsi gunung, banjir, longsor, gempa bumi Sedih ya rasanya? Jikalau bumi bisa berbicara, kira-kira apa yang akan dia sampaikan?

Corona Untuk Wuhan (?)

Gambar
Surat Semangat Untuk Wuhan Wuhan, sebuah kota yang baru aku dengar setelah Corona menyebar. Maafkan aku karena tak mengetahuinya. Setelah kucari di internet kota seperti apakah Wuhan.... Ternyata banyak saudara-saudaraku di Wuhan. Saudara muslim lah saudaraku, saudara satu agama. Namun juga ternyata ada saudara lain, kalian selain muslim, adalah saudaraku sesama manusia. Kalian menjaga dan menerima saudara muslimku dengan baik, juga hidup berdampingan dengan mereka. Terimakasih, kalian telah berlaku baik kepada mereka. Maafkan aku yang awalnya ikut menyalahkan Corona yang berasal dari kota kalian . Tapi, disana ada keluarga, ada individu, ada orang tua yang memiliki hak hidup dan bahagia sepertiku sekarang. Aku yakin dan aku meminta dalam doaku, Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk kalian. Tetaplah semangat... Kalian kuat, kalian harus bertahan dan melawan corona. Aku bersama kalian dan mendoakan kalian agar Tuhan berikan kekuatan. Semoga kebaikan dan kebenaran selalu tega
Jalan Manusia Jalan yang manusia tempuh itu tak selamanya mulus. Semua orang tahu akan itu, tapi apakah semuanya bisa menerima yang menimpanya? Jalan yang dihadapi orang lain juga berbeda dengan yang kita hadapi, tapi apakah semua bisa mengerti keadaan orang lain disekitarnya? Tak satupun makhluk yang bisa mengerti semua tentang dia dan orang lain, melainkan hanya Allah yang telah menciptakan kita beserta pelengkapnya. Ini celotehku hari ini semoga bermanfaat.

Dari Mana Aku?

Darimana aku berasal? dari dulu aku sering menanyakan itu. Kenapa aku dipilih Allah untuk menjadi manusia? bukan menjadi sebatang pohon bayam yang tumbuh subur dan kemudian dipetik untuk dimakan. Kenapa tidak menjadi seekor ayam yang gemuk, dan akhirnya disembelih unuk menjadi santapan Idul Fitri, mengkrapkan hubungan anta keluarga. Kenapa aku harus menjdi manusia yang mempunyai banyak amanah dari Allah??? Bukakah aku sudah terpilih? Kenapa aku dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Istiningsih dan ayah yang bernama Samidsidi? Bukan anak SBY,Jusuf Kalla,Abu Rizal Bakrie, atau orang ternama lainnya? Allah telah menggariskan demikian,, tapi kenapa? jelas karena kita sudah terpilih memainkan peran kita masing-masing, yang perlu kita jalankan sebaik mungkin, yang pasti kita akan kembali kepada Allah.